Tanggulangi Sampah Plastik, Agribisnis UMMI Galar Pelatihan Ecobrick
Tanggulangi Sampah Plastik, Agribisnis UMMI Galar Pelatihan Ecobrick

Tanggulangi Sampah Plastik, Agribisnis UMMI Galar Pelatihan Ecobrick

  • Ditulis oleh admin 2
  • pada Jumat, 19 Mei 2023

Sukabumi, ummi.ac.id – Sebagai bentuk dari pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang dimana salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, Univeristas Muhammadiyah Sukabumi melalui program “Pemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Keterampilan” laksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Ecobrick” yang dilaksanakan pada Rabu (17/05/2023) bertempat di Laboratorium Agribisnis Uvinersitas Muhammadiyah Sukabumi.

Adapun yang menjadi mitra dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sukabumi. Dr. Reny Sukmawani, M.P., selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat memaparkan bahwa Pemberdayaan Perempuan melalui pelatihan keterampilan

“Perguruan tinggi pada umumnya bertugas untuk melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu bagian dari catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dimana yang menjadi sasarannya adalah perempuan dengan peseta dan jenis pelatihan yang berbeda, kali ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang ke 3 kalinya dengan mengangkat tema “Ecobrick” dan di fasilitatori oleh  Dr. Ema Hilma Meilani, M.P. Semoga seluruh peserta bisa mengikuti pelaksanaan kegiatan ini sampai dengan selesai dan dapat melaksanakan atau mengimplementasikannya dirumah masing-masing”

Dr. Ema Hilma Meilani, M.P. dalam penyampaian materinya memaparkan

“Kebutuhan makhluk hidup di atas permukaan bumi adalah ekosistem yang bersih. Namun, beberapa dekade terlihat bahwa lingkungan untuk kehidupan makhluk hidup terkontaminasi berbagai hal . Saat ini berbagai kemasan yang berbahan baku plastik banyak digunakan, juga untuk peralatan kebutuhan rumahtangga. Selain itu juga kantong plastik merupakan tempat menampung barang yang cukup efisien, plastik awalnya digunakan untuk menggantikan kertas dimana ada kehawatiran akan menjadikan kayu banyak digunakan sebagai bahan baku kertas. Dengan bahan tahan air maka dapat digunakan beberapa kali dibandingkan kertas. Namun ternyata penggunaan plastik yang berlebihan  dan sulit terurai menjadi masalah yang cukup mengganggu terhadp ekosistem 

Hal ini sudah diprediksi oleh Al quran dalam surat ar-Rum (30) ayat 41 “Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut  disebabkan perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan Sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah plastic, diantaranya:

  • REDUCE (mengurangi), Memiliki arti untuk mengurangi penggunaan benda/barang yang berpotensi menjadi sumber sampah yang tidak terurai.
  • REUSE (menggunakan kembali), Yaitu menggunakan kembali barang yang sudah dipakai misalnya botol plastic bekas, toples bekas atau kotak box makanan
  • RECYCLE (mendaur ulang), yaitu dengan mengubah benda awal yang telah menjadi sampah dengan bentuk dan fungsi yang berbeda

Selain 3 hal di atas, Ecobrick juga menjadi salah satu solusi untuk pengelolaan sampah plastik, Mengutip dari Wikipedia, konsep Ecobrick dibuat berdasarkan teknik arsitek asal Jerman, Andreas Froese, di Amerika Selatan pada tahun 2000, yaitu penggunaan botol PET berisi pasir. Kemudian di tahun 2003 Alvaro Molina mulai mengemas plastik ke dalam botol di Pulau Ometepe, Nikaragua. Di tahun yang sama, Susana Heisse di Guatemala mulai mendorong Ecobrick sebagai teknik pembangunan dan memecahkan masalah polusi sampah. Dengan diluncurkannya program pelatihan Ecobrick ini, Agribisnis UMMI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memerangi masalah sampah plastik, sambil memberdayakan masyarakat setempat melalui peluang ekonomi yang berkelanjutan.