Hasil Assement MAPALU UMMI Penyebab Terjadinya Banjir Bandang Cicurug
Cicurug, ummi.ac.id – Pasca banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Peristiwa itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan aliran Sungai Citarik-Cipeuncit meluap setinggi 5-6 meter.
Mahasiswa Penggiat Alam Terbuka UMMI (MAPALU) melakukan Assesment Daerah Aliran Sungai Cibuntu bersama Volunteer Panthera, Biosphere, Relawan Bela Alam dan WANADRI pada kamis (24/9/20).
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data dan menganalisa serta mengecek isue warga yang berkembang tentang vidio penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang kawasan Cicurug dan Parungkuda.
Personil yang terlibat berjumlahkan 10 orang dan dibagi menjadi dua regu. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dari titik awal posko menuju Curug Citaman yang berjarak kurang lebih 3 km dari titik awal, ditempuh dengan jalan kaki. dengan kondisi cuaca cerah sehingga dapat selesai pukul 14.00 WIB.
Berikut hasil Assesment Daerah Aliran Sungai Cibuntu :
1. Perubahan bentuk, lebar sungai dan debit air
Lebar sungai yan g sem ula nya kurang lebih 5 meter dan setelah banjir bandang menjadi kurang lebih 20 meter , disebabkan oleh bebatuan yang pindah terbawa air dan mengakibatkan debit air berubah yang tadinya mengalir diatas permukaan berubah mengalirnya dibawah permukaan (disela -sela bebatuan) karena banyak batu yang bertumpuk yang diakibatkan terbawa air ketika banjir sehing ga debit air menjadi kecil
2. Aktivitas penambangan pasir
Penam bangan pasir ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat, meskipun penambangan pasir ini dilakukan sudah cukup lama, akan tetapi hal itu menyebabkan kubangan besar di aliran tersebut. Dan ada juga pembendungan aliran sungai sehingga menghambat jalan nya air.
3. Banyak longsoran ditebing sungai akibat dari banjir.
4. Banyaknya kayu gelondo ngan yang diduga hasil aktivitas ilegal logging.