Hasil Assement MAPALU UMMI Penyebab Terjadinya Banjir Bandang Cicurug
Hasil Assement MAPALU UMMI  Penyebab Terjadinya Banjir  Bandang Cicurug

Hasil Assement MAPALU UMMI Penyebab Terjadinya Banjir Bandang Cicurug

  • Ditulis oleh administrator
  • pada Minggu, 27 September 2020

Cicurug, ummi.ac.id – Pasca banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Peristiwa itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan aliran Sungai Citarik-Cipeuncit meluap setinggi 5-6 meter.

Mahasiswa Penggiat Alam Terbuka UMMI (MAPALU) melakukan Assesment Daerah Aliran Sungai Cibuntu bersama Volunteer Panthera, Biosphere, Relawan Bela Alam dan WANADRI pada kamis (24/9/20).

Adapun tujuan   dari  kegiatan   ini  adalah   untuk  memperoleh   data   dan menganalisa  serta  mengecek  isue  warga  yang  berkembang  tentang  vidio penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang kawasan Cicurug dan Parungkuda.

Personil yang terlibat berjumlahkan 10 orang dan dibagi menjadi dua regu. Kegiatan  dimulai  pukul  08.00 WIB  dari  titik  awal  posko  menuju  Curug Citaman yang berjarak kurang lebih 3 km dari titik awal, ditempuh dengan jalan  kaki. dengan kondisi cuaca cerah sehingga dapat selesai pukul 14.00 WIB.

Berikut hasil Assesment Daerah Aliran Sungai Cibuntu :

1.   Perubahan bentuk, lebar sungai dan debit air

Lebar sungai yan g sem ula nya kurang lebih 5 meter   dan setelah banjir bandang menjadi kurang lebih 20 meter , disebabkan oleh bebatuan yang pindah terbawa air dan mengakibatkan debit air berubah  yang tadinya mengalir diatas permukaan berubah  mengalirnya  dibawah permukaan (disela -sela   bebatuan)   karena   banyak   batu   yang   bertumpuk   yang diakibatkan  terbawa air ketika banjir sehing ga debit air menjadi kecil

2.   Aktivitas penambangan pasir

Penam bangan  pasir  ini  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  warga setempat,  meskipun  penambangan  pasir  ini  dilakukan   sudah  cukup lama,  akan  tetapi  hal  itu     menyebabkan   kubangan   besar  di  aliran tersebut.    Dan    ada    juga    pembendungan    aliran    sungai    sehingga menghambat jalan nya air.

3.   Banyak longsoran ditebing sungai akibat dari banjir.

4.   Banyaknya   kayu   gelondo ngan   yang   diduga   hasil  aktivitas  ilegal logging.