Seminar Perencanaan Keuangan dan Investasi : FIAH dan FE UMMI Hadirkan OJK dan Anggota DPR RI
Seminar Perencanaan Keuangan dan Investasi : FIAH dan FE UMMI Hadirkan OJK dan Anggota DPR RI

Seminar Perencanaan Keuangan dan Investasi : FIAH dan FE UMMI Hadirkan OJK dan Anggota DPR RI

  • Ditulis oleh administrator
  • pada Selasa, 10 Maret 2020

Auditorium, ummi.ac.id – Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora (FIAH)  berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar seminar Perencanaan Keuangan dan Investasi untuk Generasi Muda Sukabumi yang bertempat di Auditorium UMMI, Senin (9/3/20).

Seminar pada kesempatan ini dibuka langsung oleh dekan FE UMMI, Elan Eriswanto, S.E., M.M., dengan menghadirkan dua narasumber dari Anggota Otoritas Jasa Keungan (OJK) Wilayah Jawa Barat, Noviyanto Utomo, dan OJK Pusat, Ferddy Rahmadi denga Keynote Speaker, Anggota DPR RI Komisi XI, Heri Gunawan.

Heri Gunawan menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia berdasarkan data statistik usia. Generasi milenial yang mendominasi penduduk Indonesia sekitar 81 juta penduduk saat ini, yang artinya lebih dari 32 persen dari total populasi di Indonesia.

“Generasi inilah yang mewarisi masa depan keluarga dan bangsa, karena berada dalam rentang usia produktif,” kata Heri Gunawan
Hergun, sapaan akrabnya, menyebutkan ada lima cara agar milenial dapat mengelola keuangan dengan baik. Yakni kecerdasan penghasilan, kecerdasan mengelola, kecerdasan mengembangkan uang, kecerdasan proteksi dan kecerdasan mencari informasi.

Sedangkan narasumber dari OJK memberikan motivasi dan cara bagaimana berinvestasi di usia muda. 

"Program literasi saat ini mendesak mengingat 70 persen kalangan milenial belum memiliki strategi investasi," kata Noviyanto Utomo dalam seminarnya.

Melihat situasi ini, menurut Noviyanto, ada tiga kemampuan yang harus dimiliki milenial. Pertama, menentukan tujuan keuangan ke depan baik jangka pendek maupun panjang. “Sekarang kan bisa nabung emas, saham reksa dana, properti, tidak seperti dulu yang hanya ada Tabanas dan Taska,” ungkap Noviyanto.

Kedua, pemahaman terkait produk jasa keuangan. Menurutnya, inklusi keuangan sudah cukup tinggi, namun tingkat pemahamannya masih rendah. Ketiga, disiplin dalam menjalankan keuangan.

Elan Eriswanto, S.E., M.M. berharap mahasiswa UMMI sebagai generasi milenial dapat mengetahui tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan khususnya dalam investasi serta mengetahui bagaimana investasi yang baik dan aman.