Sukabumi, ummi.ac.id - Selasa (20/3/18), dua Mahasiswa Penggiat Alam Terbuka UMMI (MAPALU) dan satu anggota Hizbul Wathon kafilan Barchoya Mansur UMMI ikut serta dalam progam expedisi 1000 jembatan gantung untuk Indonesia yang dilaksanakan oleh Vertical Rescue Indonesia. Rencanannya pembangunan jembatan gantung ini bertempatkan di pelosok daerah Kab. Sukabumi.

Teknik Jembatan gantung yang dibuat menggunakan sistem tambatan lunak yaitu dengan menggunakan media batu atau beton yang ditanam dalam tanah sebagai tambatan untuk sling baja. Gagasan ini diambil dari ilmu yang dipelajari dalam bidang Vertical Rescue.

Menurut Andri Ramdah (Mahasiswa TI) yang merupakan salah satu pengurus dari UKM MAPALU UMMI ketika dihubungi, Selasa (21/03/2018), mengatakan, ikut berpartisipasinya MAPALU UMMI dalam kegiatan ini sebagai bukti kepedulian kami terhadap lingkungan serta pembangunan aksesibilitas daerah pelosok yang jauh dari jangkauan pembangunan sarana serta infrastruktur pada umumnya sehingga bisa sebagai penghubung desa maupun antar desa di tempat tersebut.

“Iya, ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kami dari UKM MAPALU UMMI,” tuturnya.

Selain itu, Andri berharap, dengan dibangunnya jembatan gantung tersebut, diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dan UKM MAPALU UMMI, bisa terus diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta berpartisipasi membantu expedisi 1000 jembatan gantung untuk Indonesia.

“Semoga MAPALU UMMI bisa terus diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk membantu expedisi 1000 jembatan gantung untuk Indonesia,” harapnya.  

Nantinya ketiga mahasiswa ini akan berkolaborasi dengan anggota Vertical Rescue Indonesia cabang Sukabumi yang salah satu anggotanya merupakan alumni dari Program Studi Agribisnis UMMI, Arie Mahadhika Putra.